Rabu, 19 Oktober 2011

BAJA TULANGAN

Baja Tulangan


QuantcastKekuatan Baja Tulangan
Jenis Baja Tulangan
Menurut SNI 03-2847-2002, tulangan yang dapat digunakan pada elemen beton bertulang di batasi hanya pada Baja Tulangan dan Kawat Baja saja. Belum ada peraturan yang mengatur penggunaan tulangan lain, selain dari baja tulangan atau kawat baja tersebut.
Baja Tulangan yang tersedia di pasaran ada 2 jenis, yaitu
  1. Baja Tulangan Polos (BJTP)
  2. Baja Tulangan Ulir atau Deform (BJTD)
Tulangan Polos biasanya digunakan untuk tulangan geser/begel/sengkang, dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal sebesar 240 MPa (disebut BJTP-24), dengan ukuran Ø6, Ø8, Ø10, Ø12, Ø14 dan Ø16 (dengan Ø menyatakan simbol diameter polos).
Tulangan Ulir/deform

digunakan untuk untuk tulangan longitudinal atau tulangan memanjang, dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal 300 MPa (disebut BJTD-30). Ukuran diameter nominal tulangan ulir yang umumnya tersedia di pasaran dapat dilihat di bawah :

Kuat tarik Baja Tulangan
Mesikpun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan, tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang, sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya.
Hubungan antara tegangan dan regangan tarik baja dilukiskan pada gambar di bawah :

Modulus Elastisitas Baja Tulangan
Dari hubungan tegangan-regangan tarik baja tulangan, terlihat sudut α (alpha), yaitu antara garis lurus kurva yang ditarik dari kondisi tegangan nol sampai tegangan leleh (fy) dan garis regangan (εs). Modulus elastisitas baja tulangan (Es) merupakan tangens dari sudut α (alpha) tersebut. Menurut Pasal 10.5.2 SNI 03-2847-2002, modulus elastisitas baja tulangan non pratekan Es dapat diambil sebesar 20000 MP
sumber : http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/13/kekuatan-baja-tulangan

Minggu, 02 Oktober 2011


MENGENAL BAGIAN-BAGIAN KONSTRUKSI RUMAH DALAM BERBAGAI ALTERNATIF SYSTEM KONSTUKSI
 
 
 1. System konstruksi dinding menahan beban dengan penguat balok dan kolom beton praktis, pondasi lajir batu kali, kerangka atap konstruksi kayu.
 
 
 
 
 
 
 
 
2. System konstruksi dinding menahan beban dengan penguat balok dan kolom beton praktis, pondasi lajur beton bertulang, kerangka baja ringan.




3. System Rangka kaku/ Rigid frame. Pada system ini, struktur ditopang oleh kolom dan balok yang membentuk sytem struktur. Lantai, dinding dan atap ditopang oleh kolom dan balok. System ini paling sesuai untuk bengunan dengan jumlah lantai 2 atau lebih. Berbeda dengan kolom/balok beton praktis pada system dinding penahan, dimana balok dan beton hanya berfungsi  sebagaipengikat dan pembagi rata beban. System ini biasa digunakan pada bangunan, sekola/ ruko/ gedung bertingkat dan ada juga rumah tinggal.